Sabtu, 24 Desember 2011

Daftar Gunung-gunung di Indonesia

Gunung Wetar Memiliki Tinggi 5.282 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Jaya/Ngapulu Memiliki Tinggi 5.030 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Api Memiliki Tinggi 5.000 meter Berada di Propinsi Pulau Sangir
Gunung Dwikora Memiliki Tinggi 4.750 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Trikora Memiliki Tinggi 4.750 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Mandala Memiliki Tinggi 4.700 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Wurlali Memiliki Tinggi 4.668 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Yamin Memiliki Tinggi 4.595 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Laworkawra Memiliki Tinggi 4.481 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Leuser Memiliki Tinggi 4.446 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Serawema Memiliki Tinggi 4.355 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Legatala Memiliki Tinggi 4.241 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Nieuwerkerk Memiliki Tinggi 4.185 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Derabaro Memiliki Tinggi 4.150 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Kerinci Memiliki Tinggi 3.800 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Batutara Memiliki Tinggi 3.750 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Rinjani Memiliki Tinggi 3.726 meter Berada di Propinsi Lombok
Gunung Mahameru Memiliki Tinggi 3.676 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Semeru Memiliki Tinggi 3.676 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Anuan Memiliki Tinggi 3.673 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Rantemado Memiliki Tinggi 3.445 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Slamet Memiliki Tinggi 3.418 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 3.371 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Yaramamafaka Memiliki Tinggi 3.370 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Arjuna Memiliki Tinggi 3.339 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Raung Memiliki Tinggi 3.332 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Awu Memiliki Tinggi 3.330 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Kulawi Memiliki Tinggi 3.311 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Lawu Memiliki Tinggi 3.265 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Sonjo Memiliki Tinggi 3.225 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Welirang Memiliki Tinggi 3.166 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Dempo Memiliki Tinggi 3.159 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Agung Memiliki Tinggi 3.142 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Merbabu Memiliki Tinggi 3.142 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Argopuro Memiliki Tinggi 3.088 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Redoura Memiliki Tinggi 3.083 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Mueajan Memiliki Tinggi 3.079 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Cireme Memiliki Tinggi 3.078 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Gandadinata Memiliki Tinggi 3.074 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Bandahara Memiliki Tinggi 3.030 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Panet sagu Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Pangrango Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Binaiya Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Balease Memiliki Tinggi 3.016 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Abong-abong Memiliki Tinggi 3.015 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Kwoko Memiliki Tinggi 3.000 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Gede Memiliki Tinggi 2.958 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Suket Memiliki Tinggi 2.950 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Kambuno Memiliki Tinggi 2.950 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Kondo Memiliki Tinggi 2.947 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Arfak Memiliki Tinggi 2.940 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Masurai Memiliki Tinggi 2.935 meter Berada di Propinsi Jambi
Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.914 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Talakmau Memiliki Tinggi 2.912 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Pasaman Memiliki Tinggi 2.900 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Marapai Memiliki Tinggi 2.891 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tolondokalaud Memiliki Tinggi 2.884 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Seblat Memiliki Tinggi 2.883 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Singgalang Memiliki Tinggi 2.877 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Lampobatang Memiliki Tinggi 2.871 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Butak Memiliki Tinggi 2.868 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Tambora Memiliki Tinggi 2.851 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Bateekeubeu Memiliki Tinggi 2.840 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Cikurai Memiliki Tinggi 2.821 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Patah Memiliki Tinggi 2.817 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.800 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Mengkoka Memiliki Tinggi 2.790 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tenggara
Gunung Bapagat Memiliki Tinggi 2.732 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Gamalama Memiliki Tinggi 2.700 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Karangetung Memiliki Tinggi 2.700 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Pantai Cermin Memiliki Tinggi 2.690 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Togwomeri Memiliki Tinggi 2.680 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Bumi Geureudong Memiliki Tinggi 2.670 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Sinajai Memiliki Tinggi 2.669 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Papandayan Memiliki Tinggi 2.665 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Kabinturu Memiliki Tinggi 2.655 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Kawi Memiliki Tinggi 2.651 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Paroreang Memiliki Tinggi 2.616 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Bumi Telong Memiliki Tinggi 2.600 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Talang Memiliki Tinggi 2.597 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Geureudong Memiliki Tinggi 2.590 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Perahu Memiliki Tinggi 2.565 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Ogoamas Memiliki Tinggi 2.565 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Mad Memiliki Tinggi 2.552 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tanamatua Memiliki Tinggi 2.543 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Perkison Memiliki Tinggi 2.532 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Liman Memiliki Tinggi 2.512 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Colo Memiliki Tinggi 2.509 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Rerekautimdu Memiliki Tinggi 2.508 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 2.507 meter Berada di Propinsi Jambi
Gunung Tangga Memiliki Tinggi 2.500 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Jambangan Memiliki Tinggi 2.482 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Lompopana Memiliki Tinggi 2.480 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Gadang Memiliki Tinggi 2.466 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Sibuatan Memiliki Tinggi 2.457 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Lambuno Memiliki Tinggi 2.443 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Malino Memiliki Tinggi 2.443 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tandiket Memiliki Tinggi 2.438 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Patuha Memiliki Tinggi 2.434 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Kapaladmada Memiliki Tinggi 2.429 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Tambusisi Memiliki Tinggi 2.422 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sinabung Memiliki Tinggi 2.412 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Ranakah Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Butumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Bromo Memiliki Tinggi 2.392 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Ulumasen Memiliki Tinggi 2.390 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Bismo Memiliki Tinggi 2.365 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Nokilalaki Memiliki Tinggi 2.355 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Nangi Memiliki Tinggi 2.330 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Malabar Memiliki Tinggi 2.321 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Pekawa Memiliki Tinggi 2.314 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Daku Memiliki Tinggi 2.304 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Dampal Memiliki Tinggi 2.304 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sihabuhabu Memiliki Tinggi 2.300 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Anjasmoro Memiliki Tinggi 2.282 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Maruwali Memiliki Tinggi 2.280 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Bukitraya Memiliki Tinggi 2.278 meter Berada di Propinsi Kalimantan Barat
Gunung Batukau Memiliki Tinggi 2.276 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Maitang Memiliki Tinggi 2.262 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Dali Memiliki Tinggi 2.253 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Guntur Memiliki Tinggi 2.249 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Cemarakuning Memiliki Tinggi 2.248 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Inerie Memiliki Tinggi 2.245 meter Berada di Propinsi Pulau Flores
Gunung Liangpran Memiliki Tinggi 2.240 meter Berada di Propinsi Kalimantan Timur
Gunung Lumut Memiliki Tinggi 2.234 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Besagi Memiliki Tinggi 2.232 meter Berada di Propinsi Sumatra Selatan
Gunung Towengkeli Memiliki Tinggi 2.229 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Runcing Memiliki Tinggi 2.221 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Salak Memiliki Tinggi 2.211 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Gentilomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tentolomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Bukittunggul Memiliki Tinggi 2.203 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Telaga Bodas Memiliki Tinggi 2.201 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Sipoimcim Memiliki Tinggi 2.199 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Argomayang Memiliki Tinggi 2.198 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Ophir Memiliki Tinggi 2.191 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tinombala Memiliki Tinggi 2.183 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Kancana Memiliki Tinggi 2.182 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Wayang Memiliki Tinggi 2.181 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Rogojembangan Memiliki Tinggi 2.177 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Kalau Memiliki Tinggi 2.171 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Wilis Memiliki Tinggi 2.169 meter Berada di Propinsi Jawa TImur
Gunung Galunggung Memiliki Tinggi 2.168 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Harun Memiliki Tinggi 2.160 meter Berada di Propinsi Kalimantan Timur
Gunung Abang Memiliki Tinggi 2.152 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Sundoro Memiliki Tinggi 2.151 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Sorik Merapi Memiliki Tinggi 2.145 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Ebulolobo Memiliki Tinggi 2.123 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Tangkitlebak Memiliki Tinggi 2.115 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Sibela Memiliki Tinggi 2.111 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Tinjaulaut Memiliki Tinggi 2.105 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Tanggamas Memiliki Tinggi 2.102 meter Berada di Propinsi Lampung
Gunung Sidole Memiliki Tinggi 2.099 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Catur Memiliki Tinggi 2.098 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Sibayak Memiliki Tinggi 2.094 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Sangiang Memiliki Tinggi 2.087 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Tangkuban Perahu Memiliki Tinggi 2.084 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Masigit Memiliki Tinggi 2.078 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Keknemo Memiliki Tinggi 2.070 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Boliohutu Memiliki Tinggi 2.065 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Burangrong Memiliki Tinggi 2.064 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Windu Memiliki Tinggi 2.054 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Ungaran Memiliki Tinggi 2.050 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Gedang Memiliki Tinggi 2.050 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tilu Memiliki Tinggi 2.040 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Salai Memiliki Tinggi 2.040 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Panjang Memiliki Tinggi 2.023 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Gawalisi Memiliki Tinggi 2.023 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Klabat Memiliki Tinggi 2.022 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Dingin Memiliki Tinggi 2.020 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Segama Memiliki Tinggi 2.015 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Tampunanjing Memiliki Tinggi 2.008 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Watuwila Memiliki Tinggi 2.000 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tenggara
Gunung Kelud Memiliki Tinggi 1.731 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Batur Memiliki Tinggi 1.717 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Kalimutu Memiliki Tinggi 1.640 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Muria Memiliki Tinggi 1.602 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Bateemecica Memiliki Tinggi 1.140 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Krakatau Memiliki Tinggi 913 meter Berada di Propinsi Lampung

Kamis, 22 Desember 2011

Buah Dari Perjuangan dan Kebersamaan

 Juara I Intermediate League 2011



Juara II Akunisti Super Cup 2011


Terima kasih Dejavu, terima kasih keluargaku, Josssss Tenan Joooonnnnnnnn

Ibu

"Tubuhnya yang terbungkuk, tersandar lemah di kursi kayu tua,
Jemari kurus terkulai menggengam pena engkau goreskan saja,
Sisa rambut perak tinggal segenggam, terbaca pahit kerasnya perjalanan
Nampaknya ingin kau tumpahkan seluruhnya di dalam puisi,
Dari alis matamu terbentuk garis uratan kokoh jiwa,
Angin yang deras menghempas tak kau hiraukan batinmu kuat bertahan,
Meski raga semakin rapuh, tak pernah risau selalu tersimpul senyum,
Sepantasnya lah kujadikan suri teladan potret perjuangan,
Oh ibu ada yang ingin kutanyakan padamu, hasil panenan kemarau ini sesubur panen yang kita petik bersama?
Oh ibu apa kabar sawah kita sepetak, masih bisakah kita tanami, atau tenggelam ditelan zaman?"
     
Selamat hari ibu. Tersirat doa dan kata maaf untukmu ibu, betapa besarnya jasa-jasamu untuk anakmu ini, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya untuk kita sekeluarga. Amiin.

Dua Hari Terakhir yang Penuh Makna

Selasa kala itu, kita kembali berkumpul duhai keluarga lama, kembali silaturahmi itu tumbuh setelah sekian lama kita tak berkumpul seperti saat dahulu saat kita masih bersama selama satu tahun, duhai kelurgaku. Kita berkumpul untuk memeriahkan secerca usaha untuk menggapai kembali apa itu yang namanya juara.

Sebuah usaha tentunya hanya berasal dari kita sendiri bukan dari orang lain apabila kita ingin sukses, sukses untuk mengambil apa itu yang namanya juara duhai keluarga. Masih ingat tentunya keluargaku, beberapa waktu yang lalu, ketika kita sama-sama berjuang keras untuk merebut kata juara itu. Penuh keringat, penuh kerja keras, penuh harapan dalam kebersamaan untuk mendapatkan titel juara itu. Tanpa dukungan, tanpa loyalitas, tanpa sebuah totalitas dari kalian keluargaku, mustahil semua itu bisa kita dapatkan.

Kita semua tentunya tahu, usaha tanpa doa namanya hanyalah sebuah kesombongan. Kita berusaha, Tuhan lah yang pada akhirnya menentukan hasilnya. Tuhan pasti tahu hasil terbaik seperti apakah yang pantas kita terima. Kala itu kebersamaan kita begitu terasa, kebersamaan untuk berusaha semaksimal mungkin meraih yang terbaik, yang pada akhirnya Tuhan memberikan kita hal yang menurut-Nya mungkin terbaik bagi kita, kita menjadi juara, juara untuk kebersamaan kita, hal yang pantas kita syukuri tentunya. Alhamdulillah.

Kembali lagi kita dihadapkan kepada sesuatu yang menuntut kita untuk mempertahankan apa itu yang namanya juara. Kebersamaan itu terasa lahir kembali saat itu, saat kita merasakan sebuah babak perebutan juara. Dukungan kalian sungguh luar biasa, semangat kalian sungguh mempesona, saya salut. Keringat kita peras bersama, berjuang sekuat tenaga, tentunya tersirat doa. Kala itu hasil akhir tak seperti yang kita harapkan, kita belum bisa mempertahankan juara itu, tapi kita tahu mungkin ada makna lain ingin Tuhan sampaikan kepada kita. Apalah arti juara, apabila setelah itu kita tidak bisa merasakan kembali rasa bersama, yaa mungkin itu makna yang bisa kita petik, yakni kebersamaan. Walaupun tidak bisa meraih hal yang kita inginkan tapi ada hal yang lebih indah bisa kita dapat, sebuah rasa kebersamaan dari keluarga lama. Tanpa kebersamaan seperti itu, mungkin kita tidak akan seperti ini, tidak sehebat ini. Kebersamaan yang kembali menyambung tali silaturahmi, mungkin itu makna yang terpenting. Indahnya silaturahmi saat itu, mudah-mudahan bisa terus terpupuk.

Rabu hari ini pun, menjadi hari yang bisa saya ambil hikmahnya. Kembali sebuah pelajaran yang berharga, sebuah tali silaturahmi dari sahabat-sahabat baru mulai bersemi. Diawali dari menjamah bersama-sama indahnya ciptaan-Nya, alam pegunungan Taman Nasional Gede Pangrango, yang pada akhirnya juga melahirkan sebuah kebersamaan. Mungkin Tuhan ingin merangkai apa itu yang namanya tali silaturahmi, silaturahmi yang mulai terkembang melalui seseorang dari kami yang dengan ikhlas mau berbagi bersama, mau membagi rejekinya kepada kita semua, agar tali silaturahmi ini bisa terus terjaga. Sungguh saya tidak menyangka, pendakian bersama itu bisa melahirkan rasa kebersamaan yang begitu indahnya ini. Yaa, pada akhirnya apa yang kita lakukan itu pasti terselip arti, sebuah arti positif tentunya, dimana arti dari tindakan yang saya lakukan 2 hari terakhir ini mungkin itu adalah tentang begitu indahnya silaturahmi itu. Salam harapan! 

-catatancalonpemikir-

Rabu, 21 Desember 2011

Indahnya Puncakmu

Pagi itu, 18 Desember 2011, akhirnya puncak itu kami taklukkan. Puncak dari sebuah gunung yang begitu gagah nan indah di kawasan Taman Nasional Gede - Pangrango. Sungguh sebuah pendakian yang luar biasa, tak seperti pendakian - pendakian sebelumnya, karena di sini saya menemukan sahabat - sahabat baru.


Pendakian kami mulai dari basecamp gunung Gede yang berada di kawasan Gunung Putri. Tak seperti pada umumnya, kami memilih melalui jalur pendakian gunung putri daripada melalui jalur cibodas karena medannya  yang lebih mudah. Sekitar jam 08.00 kami mulai berangkat. Dengan 12 orang setiap kelompok kami mulai berjalan untuk  menjemput puncak. 

Raga yang tak sekuat dahulu pas jaman duduk di bangku sma, kini baru mencapai beberapa meter saja nafas sudah terengah-engah. Semangat untuk mencapai puncak mengalahkan segala letih. Akhirnya sekitar jam 14.00 kami mencapai sebuah padang yang begitu mempesona, itulah Alun - alun Surya Kencana. Sungguh sebelumnya, saya belum pernah menjumpai padang seluas Surya Kencana dalam pendakian gunung - gunung yang lainnya sebelumnya. Bunga edelweiss yang tumbuh di setiap sudut padang Surya Kencana menambah kecantikannya, sayang sekali waktu itu bunga edelweiss belum mekar sempurna.

Selanjutnya kami putuskan untuk bermalam di Surya Kencana. Serombongan pendakian umum nampak harmonis dengan mendirikan tenda - tenda berjajar di sekitar mata air di Suryai set Kencana. Kami habiskan malam itu dengan bercerita dan bercengkerama bersama. Penuh canda tawa di setiap perbincangan kami, mengusir udara dingin malam itu yang diselingi hujan gerimis. Sungguh pengalaman berharga, cerita yang akan selalu terkenang.

Tak terasa kami larut dalam canda itu, hingga akhirnya sang fajar pun datang. Sekitar pukul 08.00 kami memutuskan untuk mendaki ke puncak. Sekitar 1 jam kami berjalan, akhirnya puncak itu kami  jamah bersama. Wangi puncak sebuah gunung yang lama tidak saya rasakan akhirnya bisa kembali menghirup baunya puncak sebuah gunung. Sayang sekali cuaca saat itu kurang mendukung, kawah puncak gunung Gede yang harusnya terlihat tak bisa terlihat kala itu, gagahnya gunung tetangga (Gunung Pangrango) yang begitu sixpackya juga sayang tidak bisa kami abadikan gambarnya, tapi semua itu bisa tergantikan dengan kebersamaan kami mencapai puncak.

Akhirnya setelah puas kami berada di atas, kami putuskan untuk turun ke Surya Kencana. Sampai di Surya Kencana, kami istirahat sejenak, menyantap hidangan khas pendakian, yakni makan bersama makanan yang  bisa kami bilang begitu mewah untuk sebuah menu pendakian, sungguh begitu terasa kebersamaan itu. Selesai istirahat, kami putuskan untuk turun menuju basecamp Gunung Putri. Di perjalanan ada seorang diantara kami yang merasa sangat kelelahan dengan pijakan kakinya yang sudah begitu terlihat lemas sekali, tapi semua itu bisa kami hadapi dengan rasa kebersamaan yang begitu mengharukan, akhirnya sekitar pukul 17.00 pun tak terasa kami sudah sampai di basecamp. Kami istirahat sejenak, tak harus menunggu pun truk yang menjemput kami sudah menunggu. 

Kami pun bergegas menuju kendaraan besar itu, perlahan kami meninggalkan Gunung Gede. Sungguh begitu indahnya dirimu, sungguh luar biasa segala penciptaan-Mu Ya Allah. Terima kasih Engkau ijinkan kami menikmati kebesaran-Mu. Sungguh akan kurindukan untuk bisa kembali menjamahmu, Gunung Gede. Tunggu kami di lain kesempatan.

-catatancalonpemikir-

Jumat, 16 Desember 2011

Mountain Calling...

Setelah sekian lama, akhirnya panggilan itu datang juga, yaa..panggilan alam menyuruh saya untuk menjamahnya. Raga yang tak seperkasa dahulu kala mudah-mudahan bisa diajak bekerja sama untuk menaklukkannya. Akhirnya bau puncak itu sudah di depan mata, bismillahirahmannirahim, mudah-mudahan saya bisa sampai di puncak dan kembali lagi dengan selamat.

Beberapa jam lagi kami akan berangkat mendaki sebuah gunung di Jawa Barat, tepatnya di daerah Kabupaten Bogor, yakni Gunung Gede. Semua persiapan sudah kita lakukan, packing dengan semangat tentunya sambil berharap semoga sukses pendakian yang bisa dikatakan sebagai pendakian perdana ini, haha, maklum sudah hampir 3 tahun hobi itu terkubur.

Pendakian kali ini dalam rangka meramaikan pendakian umum yang diadakan oleh mahasiswa pecinta alam dari kampus kami. Sekitar 60an orang kami akan bersama-sama menaklukkan gagahnya puncak Gede. Mudah-mudahan menjadi sebuah pendakian yang seru dan menjadi sebuah pengalaman berharga. Di sinilah letak asyiknya sebuah pendakian umum, kita bisa menambah teman, memupuk tali silaturahmi dengan orang-orang baru. Semoga pendakian umum kali ini berjalan lancar tanpa suatu halangan apapun, berangkat dengan utuh dan selamat, kembali ke kampus pun demikian. Amiin.

just wait for my arrival gede mount :)

Merantau...

"Hanya dengan merantau maka kamu akan tahu berapa berharganya waktu untuk berkumpul bersama keluarga", yaa itulah mungkin perasaan yang selalu timbul dari seseorang yang tinggal jauh dari kelurganya. Hari-hari dilewati tanpa kehadiran dari orang-orang terdekat kita. Bukan sebuah keinginan dari diri kita sendiri tentunya untuk tinggal di ruang yang jauh dari kelurga kita, hal tersebut pasti dikarenakan oleh keadaan, keadaan yang memaksa kita untuk pergi merantau.

Ada banyak alasan mengapa kita harus pergi merantau, mungkin karena kita mharus menafkahi keluarga kita bagi yag sudah berkeluarga, mungkin karena ingin memnuntut ilmu, atau suatu keadaan lain yang memaksa kita untuk meninggalkan tanah kelahiran kita. Mungkin sangat berat pada awalnya untuk meninggalkan tanah yang menjadi saksi segala hal yang pernah kita lakukan dari kecil hingga dewasa, meningalkan orang-orang terdekat kita, terutama keluarga kita yang selalu membuat kita nyaman setiap waktu akan kehadiran mereka. Mau tidak mau semua itu harus dilakukan, dan berharap bisa pulang ke kampung halaman dengan membawa hasil yang bisa kita berikan untuk orang-orang terdekat kita, berharap akan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

Setiap ada waktu luang, pasti timbul perasaan dari seorang perantau rindu akan kampung halamannya, rindu akan canda tawa serta kehangatan dari orang-orang terdekat kita, rindu bisa berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga besar. Wajarlah perasaan tersebut timbul. Ingin sekali bisa segera berkumpul dengan mereka, melepas segala kerinduan. Apalagi ketika menghadapi suatu masalah, ingin rasanya ada kehadiran kelurga yang bisa meringankan segala kegundahan hati kita. Yaa..itulah mungkin sepenggal ujian yang harus dijalani sebagai seorang perantau yang hidup jauh dari keluarga.

Setiap waktu pasti ada perasaan bagi orang yang merantau untuk bisa segera pulang dan berkumpul dengan orang-orang terdekat, berkumpul dengan keluarga besar kita. Meski hanya ada sedikit waktu, sebisa mungkin dimanfaatkan bagi seorang  untuk pulang ke kampung halaman hanya sekedar untuk memastikan keluarga kita dalam keadaan sehat walafiat. Meski hanya sebentar, hal tersebut diharapkan bisa menjadi obat rindu.

Rasanya begitu cepat waktu ketika bisa berkumpul dengan orang-orang terdekat kita dan memaksa harus kembali ke tanah rantau. Hal tersebutlah yang menyadarkan, bahwa sedikitpun waktu yang ada, waktu itu sangatlah berharga, sangat sayang dilewatkan tanpa kehadiran, senyum-senyum kehangatan dari mereka orang-orang terdekat kita. Yakin bahwa mereka, terutama orang pernah melahirkan kita, merawat hingga tumbuh dewasa seperti sekarang, selalu mendoakan dari jauh untuk kelancaran, kemudahan, dan kesuksesan bagi kita. 

Rabu, 14 Desember 2011

Semoga Menjadi Ilmu

Dan akhirnya pun terbangun tepat jam 03.00 waktu sekitar bintaro, terbangun karena belum sholat isya' (parah...Astaghfirullah). Sempet merem melek sih sebelum akhirnya bangun beneran #pemalas :D. Brek, bangun lah akhirnya sang pemalas, bergegas ke kamar mandi abil air wudhu, suegerrr, kemudian sholat isya'.

Selesai isya yg biasanya jam2 segitu krasa ngantuk banget, tumben malah g pengen narik selimut. Ambilah hp yg tk taruh di kasur (biasa, buat alarm :D). Niat awal mau buka opera mini buat OL, males kalo mesti buka laptop, apalagi pagi gini, eee sebelum buka opmin diatasnya ada aplikasi surat Yassin, download udah lama tapi g pernah kebaca, ckck parah lagi parah lagi. Alhamdulillah akhirnya kebaca juga.

Kembali ke niat awal, yaitu buka opmin yang biasanya langsung pencet tanda bintang plus angka 6, apakah artinya itu??? hehehe...akhirnya proses loading pun berjalan. Setelah sepersekian sekon, terbukalah timeline twitter, haha. Scroll ke bawah dan ke bawah, selintas g ada twit yang menarik. Tanpa sadar saya scroll kmbali ke atas, ada twit seorang temen (sebut sajaa *tiiiittt* #sensored :D) yang cukup menarik karena jujur saya g paham arti salah satu kata dari twit temen tersebut, apahkah kata tersebut??? Amal Jama'i...yaa jujur saya g tahu apa arti kata tersebut, tp terlintas dalam pikiran, kata jama'i perasaan mirip dengan kata jama'ah yang artinya bersama-sama. Daripada menduga-duga g jelas, saya search kata itu lewat penerawangan mbah google, dapet deh artinya.

Dalam sebuah blog menyebutkan bahwa arti amal jama'i secara bahasa berarti “sekelompok manusia yang berhimpun bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. ”Al-‘amalul al-jamaa’i berarti bekerja sama berdasarkan kesepakatan dan bekerja bersama-sama sesuai tugas yang diberikan untuk memantapkan amal. Jadi, Al-‘amalul al-jamaa’i mendistribusikan amal (pekerjaan) kepada setiap anggota berdasarkan potensi yang dimilikinya untuk mencapai tujuan. Yaa...dari arti yang panjang tersebut, yang bisa saya simpulkan adalah bahwa amal jama'i secara singkat mungkin artinya perbuatan manusia yang dilakukan bareng-bareng untuk mencapai sebuah tujuan, tujuan yang baik tentunya :).

Tak berselang lama setelah pegang hp, mucul niatan buat sholat shubuh ke mesjid setelah membaca sedikit artikel tentang amal jama'i td (insyaf ni critanya, mudah2an bisa konsisten, amiin :)). Akhirnya adzan shubuh terdengar juga, yang biasanya tiap ada adzan shubuh g pernah denger, Astagfirullah #parahnyatambah. Kemudian ambil air wudhu, berangkatlah ke mesjid. Sungguh pelajaran berangkai yang bisa saya dapatkan, dari terbangunnya saya karena belum isya', dan setelah baca artikel tentang amal jama'i yang bisa menggugah hati saya untuk jama'ah di mesjid. Alhamdulillah :).

Ada pelajaran lagi yang saya dapatkan sebelum bergegas ke mesjid, keluar pintu kamar berpapasan dengan kakak kelas saya kuliah. Ngomong lah dia mita ijin minta air minum (maklum air minum khas mahasiswa penghematan, satu galon buat rame-rame) yang kami taruh di lorong depan kamar. G cuma bilang minta air minum, dia pun ngasih komentar "rajin bener lu bud, ajaklah yang lain sholat shubuhnya" intinya gitu, merasa kaget dengan omongannya, orang lain yang enggak sekeyakinan (maaf sebelumnya) bisa mengingat saya untuk ngajak yang lain sholat. Tersirat rasa bersalah dalam diri saya, bingung apakah mau bangunin temen yang masih tidur atau enggak, takut ganggu tidur mereka (untuk yang kebetulan baca postingan saya ini, dan tahu bagaimana sikap saya seharusnya, tlg bagi ilmunya yaa, jangan lupa follow dulu :))

Saya bingung bagaimana harus bersikap, apakah mbangunin mereka yang sedang pules-pulesnya tidur, tapi merasa g enak kalo mesti ganggu mereka. Apalagi setelah baca artikel tadi, ada salah satu pelajaran yang bisa saya petik lagi dalam salah satu poinnya, "Dengan amal jama’i balasan yang diberikan berlipat ganda, Allah SWT memberikan ganjaran yang besar kepada ibadah yang dilakukan secara berjamaah seperti shalat berjamaah dan sebagainya". Nah itu yang membuat saya bimbang, apakah harus membangunkan mereka, tp takut ganngu. Akhirnya saya putuskan untuk belum membangunnya, tapi dengan rasa yang bersalah banget, tp dalam hati berkata mudah2an mereka bangun.

Akhirnya saya bergegas menuju mesjid, brrrr...suegerr banget udaranya, sungguh nikmat yang tiada tara atas segala kuasa-Nya. Lama g pernah merasakan keluar pas shubuh2 setelah pindah ke komplek ini (PJMI, Bintaro). Sepulang dari mesjid, saya merasa ada pelajaran yang terangkai di pagi ini, dari mulai awal kebangun karena belum sholat isya' dan sampai akhirnya saya bisa sholat shubuh di mesjid, yang pada akhirnya tertuang lewat postingan ini..hehe. Mungkin bila saya g bangun, udah g sholat isya, g bisa shubuh jama'ah lagi. Jujur niat saya untuk jama'ah sholat shubuh di mesjid karena membaca artikel tetang amal jama'i td. Sungguh merupakan pelajaran atau ilmu, bahkan mungkin bisa disebut hikmah yang sangat berharga yang bisa saya peroleh pagi ini. Alhamdulillah, karena pada dasarnya semua ilmu itu hanya datang dari Allah. :)

Selasa, 13 Desember 2011

Dalam Sebuah Pendakian

Tiga tahun sudah hobi lama terkubur g bisa tersalurkan lg...apa itu? hehe, itulah naik gunung. Terakhir ketika duduk di bangku SMA. Yaa 3 tahun lalu ketika saya masih selalu bisa bersama-sama dengan keluarga besar saya "Teladan Hiking Association". Tulisan ini saya dedikasikan untuk kita semua, sekalian napak tilas 3 tahun yang lalu, saya masih ingat betul gunung terakhir yang kita jamah bersama, Ungaran Mt., Jawa Tengah, 2.050 dpl :)



Hal yang sangat menyenangkan mendaki sebuah gundukan tanah nan indah hasil penciptaan-Nya itu. Dengan naik gunung kita bisa mengenal siapa diri kita sebenarnya. Kita bisa mengetahui seberapa besar rasa syukur kita atas segala penciptaan-Nya, seberapa besar jiwa sosialis kita terhadap sesama, seberapa besar rasa cinta kita tehadap alam yang telah memberikan kita hidup, dan tentu masih banyak lagi hal yang bisa kita dapatkan (pelajaran) dari mendaki gunung. 

Kita bisa mengukur rasa syukur kita selama ini terhadap Sang Khalik, yaa itu bisa kita dapatkan lewat mendaki gunung. Ketika kita mendaki gunung, kita akan melihat betapa indahnya hamparan lukisan alam yang tiada tara. Sepanjang mata kita melihat (apalagi pas kita udah di  puncak) tak lepas dari awan-awan yang menggulung membentuk relief nan cantik, langit biru yang terbentang luas seakan tiada batas, sepoi-sepoi angin alam yang benar-benar fresh bebas dari kontaminasi polusi, hamparan hutan hijau yang menyejukkan mata, semerbak harumnya koloni bunga edelweiss (kalo pas untung-untungan sih bisa liat :p), dan masih banyak lagiii. Ketika kita bisa mendapatkan semua itu lewat mendaki gunung, hal pertama yang pantas kita lakukan hanyalah mengucap rasa syukur kepada-Nya. Merinding tentunya kita (saya lebih tepatnya :)) bisa mendapatkan pengalaman yang seperti itu, membuat kita ingat bahwa selama ini kita merasa selalu kurang atas apa yang kita dapatkan selama ini, merasa selalu kurang bersyukur atas segala nikmat-Nya, padahal banyak sekali hal indah yang telah Ia turunkan ke bumi, yaa salah satunya keindahan alam seperti gunung yang selalu mengahadirkan fenomena yan luar biasa :).

Dengan mendaki gunung pula kita bisa mengukur jiwa sosialis kita. Kita mendaki gunung tentunya tidak bisa hanya dengan seorang diri (umumnya hlo). Biasanya kita naik gunug selalu berkelompok, entah itu dengan teman sekolah kita, teman kuliah kita, ataupun rekan kerja kita. Tentu dalam sebuah perjalanan mendaki gunung, kita pernah mengalami sesuatu hal yang tidak kita inginkan (berdoa dulu harusnya sebelum memulai mendaki :)), entah itu ada temen kita yang tiba-tiba sakit karena kecapean atau temen yang kehabisan logistik.   Di sinilah jiwa sosial kita bisa kita ukur, dengan adanya temen yang mengalami peristiwa tersebut apakah kita hanya tinggal diam, tentu bagi seorang jiwa pendaki gunung sejati sudah sepantasnya kita bergerak cepat untuk membantunya. Tetapi kadang rasa egois selalu muncul tiap mendaki gunung, maklumlah hal itu, mngkin karena faktor sama-sama merasa capek. Meski capek kita harus selalu bisa mengesampingkan rasa ego kita untuk membantu temen kita sebisanya, semampunya, tentunya harus ikhlas. Apalah nikmat dari mendaki sebuah gunung, selain bisa mencapai puncak bareng-bareng. Nikmat yang paling josss bila bisa mencapai puncak sama-sama, apalagi bila dirayakan dengan rasa syukur, ditutup dengan minuman puncak (coca cola, A&W, sprite, dll :D)

Apakah kita telah mencintai lingkungan kita? Hal itu juga bisa terjawab dengan kita mendaki gunung. Kita sebagai pendaki gunung sejati tentu sangat prihatin sekali melihat banyak sampah yang dibuang begitu saja, digeletakkan sembarangan, ditinggalkan tanpa merasa bersalah. Banyak coretan tangan-tangan jail di setiap batu-batu yang kita jumpai, relief-relief di pohon-pohon, bekas-bekas petikan bunga edelweiss yang dipetik terus dibuang begitu saja. Sungguh hal yang bukan merupakan sikap dari seorang pecinta alam. Tentu kita sebagai seorang pendaki ingat akan kalimat ini "dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar, dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak dan dilarang membunuh kecuali waktu". Sungguh ironis kita sebagai seorang yang mengatasnamakan sebagai seorang pecinta alam tidak paham akan kalimat tersebut, bukan sekedar paham, yang harus kita lakukan adalah mengaplikasikannya. Dengan tindakan merusak semacam itu apakah kita sudah mencintai lingkungan kita? Mari kita renungkan :)

Mungkin beberapa orang melihat kita sebagai seorang pendaki sejati seperti hanya melakukan perbuatan yang sia-sia ketika mendaki sebuah gunung. Mungkin mereka berpikir "kenapa harus capek-capek naik, kalau ujung-ujungnya hanya akan turun juga"...yaa itulah yang dinamakan hobi, hehehe. Capek memang prosesnya, tetapi ketika kita udah nyampai puncak dan turun lagi dengan selamat, itulah output yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Bahkan kita bisa mendapatkan sebuah outcome, kita bisa belajar mencintai alam di sekitar kita. Salam Lestari.

Tersirat kata "Selamat Hari Gunung Internasional, 11 Desember 2011"
Tema tahun ini adalah "Mountain & Forest".


"Tema Hari Gunung Internasional tahun ini fokus pada Pegunungan dan Hutan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang relevansi hutan pegunungan dan peranannya dalam Ekonomi Hijau serta dalam langkah-langkah adaptasi perubahan iklim.


Hutan pegunungan yang sehat sangat penting bagi kesehatan ekologi dunia. Mereka melindungi daerah aliran sungai yang memasok air tawar ke lebih dari setengah penduduk dunia. Mereka juga adalah rumah satwa liar yang tak terhitung, menyediakan makanan dan pakan ternak untuk orang-orang gunung dan merupakan sumber penting dari produk kayu dan non-kayu.


Namun di banyak bagian dunia hutan pegunungan berada di bawah ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan deforestasi di hutan pegunungan tropis berlanjut pada tingkat yang luar biasa. Melindungi hutan dan memastikan mereka hati-hati dikelola merupakan langkah penting menuju pembangunan gunung yang berkelanjutan"


-catatancalonpemikir-

Selasa, 06 Desember 2011

Menjadi Baik Harus Dengan Proses

seperti anak panah yang kita lepaskan dari busurnya, lihatlah dengan cermat gerakannya!! pasti akan berkelok-kelok, tapi ketika akan mencapai sasarannya pasti akan semakin stabil pergerankannya, yaa..mungkin bisa dikatakan seperti itu langkah kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari yang lalu, masih banyak godaan pada langkah pertama, tapi apabila kita sudah menemukan sebuah kemantapan hati, insyaAllah niat kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik akan stabil juga pada akhirnya, seperti anak panah yang kita lepaskan tersebut :)