Kamis, 22 Desember 2011

Ibu

"Tubuhnya yang terbungkuk, tersandar lemah di kursi kayu tua,
Jemari kurus terkulai menggengam pena engkau goreskan saja,
Sisa rambut perak tinggal segenggam, terbaca pahit kerasnya perjalanan
Nampaknya ingin kau tumpahkan seluruhnya di dalam puisi,
Dari alis matamu terbentuk garis uratan kokoh jiwa,
Angin yang deras menghempas tak kau hiraukan batinmu kuat bertahan,
Meski raga semakin rapuh, tak pernah risau selalu tersimpul senyum,
Sepantasnya lah kujadikan suri teladan potret perjuangan,
Oh ibu ada yang ingin kutanyakan padamu, hasil panenan kemarau ini sesubur panen yang kita petik bersama?
Oh ibu apa kabar sawah kita sepetak, masih bisakah kita tanami, atau tenggelam ditelan zaman?"
     
Selamat hari ibu. Tersirat doa dan kata maaf untukmu ibu, betapa besarnya jasa-jasamu untuk anakmu ini, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya untuk kita sekeluarga. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar